Monday, March 14, 2022

 

Jurnal Refleksi Minggu ke 13

Tri Andari Setyaningrum

CGP Angkatan 4 - 1552

 

 

Jurnal Refleksi kali ini menggunakan model 4F Facts, Feelings, Findings, Future).

Facts

Minggu ini, pembelajaran dimulai dengan eksplorasi konsep pada topik Pembelajaran Sosial dan Emosional. Saya memulai dengan mengamati video tentang pembelajaran sosial-emosional, mindfulness, cara kerja otak, teknik STOP, membaca bahan bacaan tentang kesadaran diri, pengelolaan diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab. Saya juga mempraktikkan teknik STOP. Dalam sesi diskusi asinkron, saya membedah lima kasus yang disajikan, memberikan analisis dan kemungkinan-kemungkinan, kemudian mempostingnya dalam forum diskusi yang telah disediakan pada LMS untuk didiskusikan bersama rekan CGP lainnya. Dalam diskusi ini, saya mendapat berbagai masukan dan penguatan, serta memberikan masukan dan apresiasi kepada rekan lain. Hambatan yang saya temui dalam pembelajaran ini adalah saya terkendala waktu mengerjakan, karena berbarengan dengan tugas pekerjaan tambahan yang lain yang harus saya selesaikan. Kegiatan minggu ke-13 ini ada juga Eksplorasi konsep mengenai Pembelajaran  dan Kompeteni Sosial-Emosional (KSE) secara mandiri dan diskusi melalui forum. Setelah mempelajari mengenai KSE banyak hal yang baru yang saya pelajari dan banyak hal yang menjadi pertanyaan mengenai KSE tersebut, diantaranya mengenai pengintegrasian kompetensi tersebut dalam pembelajaran. Dari rangkaian kegiatan minggu ini, saya semakin memahami mengenai Pembelajaran Sosial-Emosional, terutama dari studi kasus yang kami coba pecahkan. Pertanyaan-pertanyaan yang sebelumnya muncul mulai terjawab dari hasil diskusi dan pemaparan dari fasilitator. Kemudian dilanjutkan dengan ruang kolaborasi diskusi dan presentasi KSE. Dari kegaiatan saya jadi lebih memahami Penerapan KSE, baik rutin, terintegrasi dalam pembelajaran untuk mewujudkan merdeka belajar bagi peserta didik.

Feelings

Dalam mempelajari Pembelajaran Sosial dan Emosional, saya merasa tertarik, antusias, dan ingin tahu lebih dalam. Materi ini sangat aplikatif, berguna dalam menghadapi berbagai masalah dan tekanan, seperti menghadapi siswa, hubungan dengan rekan guru dan atasan, hubungan dengan keluarga, maupun pergaulan di masyarakat. Saya merasa perlu untuk menerapkan kesadaran penuh dalam setiap kegiatan saya, perlu mengelola diri dengan lebih baik, meningkatkan kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan belajar mengambil keputusan dengan bertangungjawab. Kami mempelajari juga tentang 5 Area Pembelajaran Sosial-Emosional Utama. Memahami konsep pembelajaran sosial-emosional dapat dibantu dengan memecahnya menjadi beberapa bidang utama. Dengan demikian, Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL) telah menciptakan kerangka kerja ‘CASEL 5’, yang menguraikan lima keterampilan inti atau bidang yang terkait dengan pembelajaran sosial-emosional.

Bagian di bawah ini mengeksplorasi lima bidang keterampilan ini secara lebih rinci:

1.     Kesadaran diri

2.     Kesadaran sosial

3.     Keterampilan berelasi

4.     Pengelolaan diri

5.     Pengambilan keputusan yang bertanggungjawab

Findings

Selama ini saya menjalani profesi sebagai guru, ternyata saya belum sepenuhnya menggunakan kesadaran penuh dalam melaksanakan kegiatan maupun menghadapi masalah. Saya seringkali reaktif terhadap suatu situasi. Proses pembelajaran selama seminggu ini memberikan banyak pengetahuan mengenai kesadaran penuh, mengelola emosi, mengelola diri, empati, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggungjawab. Kompetensi Sosial dan Emosional ini sangat penting dalam menjalankan peran saya sebagai guru. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup:

  1. Rutin: pada saat kondisi yang sudah ditentukan di luar waktu belajar akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi (circle time), kegiatan membaca setelah jam makan siang
  2. Terintegrasi dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi kasus atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah, dll.
  3. Protokol: menjadi budaya atau aturan sekolah yang sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu. Misalnya, menyelesaikan konflik yang terjadi dengan membicarakannya tanpa kekerasan, mendengarkan orang lain yang sedang berbicara, dll.

Future

Pembelajaran yang saya dapatkan mengenai Kompetensi Sosial dan Emosional ini saya rasa belum cukup, masih perlu diperdalam melalui diskusi, mengamati praktik baik rekan guru, dan penjelasan-penjelasan dari fasilitator. Dengan mempelajari lebih dalam tentang Kompetensi Sosial dan Emosional dan praktiknya di kelas, saya akan lebih siap menghadapi berbagai situasi yang perlu respon yang tepat, dapat menjalin hubungan baik dengan siswa, rekan guru, dan kepala sekolah, dapat bekerja sama dalam menjalankan tugas secara kolaboratif, dan mengambil keputusan yang bertanggung jawab.

No comments:

Post a Comment

          Kode Modul Ajar   ING.E.10.1.5 Nama Penyusun/Institusi/Tahun   Tri Andari Setyan...