Friday, April 29, 2022

 

3.1.a.10. Aksi Nyata- Pengambilan Keputusan

sebagai Pemimpin Pembelajaran

 

Tri Andari Setyaningrum

CGP Angkatan 4_SMA Negeri 7 Surakarta

Tujuan Pembelajaran Khusus : CGP dapat mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP di SMA Negeri 7 Surakarta

 

Facts (Fakta/ Peristiwa)

Latar Belakang

Pandemic Covid-19 telah merubah segalanya terutama di bidang Pendidikan. Guru dituntut untuk melek teknologi, menguasai pembelajaran digital. Paradigma baru dalam dunia Pendidikan ini seiring dengan program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh pemerintah. Dimana guru harus berubah dimulai dari paradigma dan cara pandangnya terhadap murid, proses pembelajaran yang menarik dan berpihak pada murid. Dalam masa pandemic ini mengakibatkan banyak murid yang selain sekolah secara online mereka juga dapat mengerjakan aktifitas yang lain sehingga timbu masalah – masalah baru. Guru selain sebagai pengajar juga sebagai pengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang dituntut untuk mengambil keputusan secara bertanggungjawab dan bijaksana.

 

Alasan melakukan aksi nyata

Guru sebagai pemimpin pembelajaran sering dihadapkan dengan permasalahan – permasalahan yang ada di sekolah baik permasalahan murid maupun teman sejawat,  dan guru dituntut untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dengan penuh bijaksana dan tanggungjawab.

 

Feeling (Perasaan)

Saya sangat senang dapat diberi kesempatan untuk mengimbaskan ilmu yang telah saya peroleh kepada seluruh warga sekolah, baik teman sejawat, siswa maupun Kepala Sekolah. Perasaan senang dan bangga ini mendorong saya untuk menyiapkan materi yang ingin saya sampaikan dengan penuh semangat. Saya membayangkan jika seluruh komponen yang ada di sekolah dapat bekerja sama membentuk lingkungan yang positif dan memperoleh manfaat. Selain itu saya dapat terus berlatih dalam hal pengambilan keputusan dengan mempertimbangkan 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan keputusan.

Finding (Pembelajaran)

Yang saya dapatkan bahwa setiap keputusan yang diambil harus dapat mempertimbangkan seluruh aspek yang relevan agar keputusan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dengan baik. Untuk mengambil keputusan diperlukan 4 paradigma. 3 prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan sebagai pemimpin pembelajaran.

Future (Rencana ke depan)

Mensosialisasikan dan mengimbaskan ilmu yang sudah saya dapatkan selama pelatihan guru penggerak kepada teman sejawat.

Semakin mengasah ketrampilan  pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran di sekolah terhadap masalah – masalah yang sering muncul di lingkungan sekolah.

Dokumentasi AKsi Nyata

 



 


 

 

 

 

 

Praktik Aksi Nyata Modul 3.1 Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dilaksanakan pada kasus dilema etika yang saya alami sendiri. Dan untuk menentukan pengambilan keputusan ini saya meminta bantuan ibu Sri Saddemsi Rahayu teman se MGMP Bahasa Inggris di sekolah.dalam keseharian memang kami dari MGMP Bahasa Inggris SMA Negeri 7 Surakarta sering berdiskusi tentang materi, penilaian, Teknik mengajar  dan lain – lain. Kali ini saya berdiskusi dengan bu Saddemsi tentang dilemma etika yang saya alami. Ada kasus siswa kelas XII IPS yang Bernama Muhammad Irfan sering kali tidak masuk sekolah baik itu PJJ maupun PTM, sebenarnya murid tersebut sangat pandai, namun karena membantu orang tua nya bekerja maka sering juga tugas – tugas sekolah terbengkalai. Dan sebentar lagi adalah penerimaan raport, dimana kurikulum meminta jika murid – murid yang bermasalah hasil akhir nilainya adalah batas KKM. Memang benar bekerja untuk membantu orang tuanya adalah hal yang benar namun demikian  sebagai murid masuk sekolah adalah kewajiban dan guru memberikan nilai sesuai dengan tugas dan hasil murid. Yang menjadi dilemma adalah apakah tetap memberikan tambahan nilai seperti yang diinginkan kurikulum karena untuk pendaftaran Perguruan Tinggi dalam mencapai cita – citanya.

 


Dokumentasi saat berdiskusi dengan Waka kurikulum berkaitan dengan permasalahan.



 


Dokumentasi pada saat saya mengajak diskusi bu Saddemsi tentang dilema etika yang saya alami

 

https://drive.google.com/file/d/1Sbh5MsHnjw7ujZuOr1kbfdQtrPJcz5Q0/view?usp=sharing

 

Berikut adalah pemaparan langkah yang saya ambil dalam membuat keputusan sebagai pemimpin pembelajaran terhadap dilema etika yang saya alami

Kasus yang terjadi adalah kisah nyata yang dialami oleh CGP sendiri (Tri Andari Setyaningrum).

Saya adalah guru pengajar Bahasa Inggris kelas XII, salah satu murid saya yang Bernama Muhammad Irfan tidak pernah mengumpulkan tugas dan tidak masuk sekolah baik PJJ maupun PTM. Saya meminta bantuan BK untuk home visit, ternyata dia selama ini bekerja membantu orang tuanya karena orang tuanya sakit. Sebentar lagi penerimaan raport semester 1 dan kurikulum meminta saya untuk memberikan nilai karena untuk membantu murid supaya dia mempunyai nilai dan dapat mendaftar UTBK untuk menuju Perguruan Tinggi. Saya merasa bimbang, apakah saya harus memberikan nilai seperti yang diminta oleh kurikulum atau kah membiarkan apa adanya karena hal ini berkaitan dengan kredibilitas dan integritas saya sebagai guru. Namun mengingat Muhammad Irfan adalah murid yang tidak bermasalah dan sebenarnya dia anak yang pintar. Dua – dua nya adalah hal yang benar, apakah keputusan yang saya ambil?

A.   Dilema etika yang terjadi

Benar versus Benar. Memberikan nilai tambahan bagi murid sebagai bekal dia untuk menuju ke perguruan tinggi adalah hal yang benar namun kredibilitas dan integritas saya sebagai guru dipertaruhkan  dan membantu orang tua bekerja sebagai tulang punggung karena kedua orang tua sakit adalah hal yang benar meski sekolah dinomorduakan.

B.   Paradigma Dilema etika yang terjadi : keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy).

Paradigma keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata). Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan.

C.   Prinsip pengambilan keputusan : Berpikir berbasis rasa peduli (Care Based Thinking).

      Saya sebagai Guru mempunyai kepedulian terhadap keadaan murid mengingat dengan kondisi Muhammad Irfan.

D.   Memuat 9 langkah pengambilan keputusan

1)    Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? Nilai yang bertentangan adalah nilai kepatuhan dan empati

2)    apa yang terlibat dalam situasi tersebut ? Muhammad Irfan, guru-guru mata pelajaran, kepala sekolah

3)    Fakta yang relevan dengan situasi ini :Muhammad Irfan membantu orang tua nya bekerja karena kondisi kedua orang tua nya yang sakit sehingga dia tidak masuk sekolah dalam jangka waktu yang lama, memiliki nilai kosong atau kurang untuk sejumlah mapel

4)    Pengujian benar atau salah

a.    Uji Legal : tidak ada pelanggaran hukum

b.    Uji Regulasi : terjadi pelanggaran aturan sekolah berupa tidak masuk dalam jangka waktu yang lama

c.     Uji Intuisi : apakah guru akan merasa bertindak adil jika memberikan nilai dengan mudah, di sisi lain merasakan kasihan untuk masa depan murid tersebut

d.    Uji Publikasi : guru tidak nyaman karena mengganggu privacy murid dan akan berdampak sampai ke integritas sekolah

e.    Uji Panutan/Idola : memberikan nilai sesuai dengan kriteria penilaian masing-masing guru

5)    Pengujian paradigma benar lawan benar Paradigma rasa keadilan lawan rasa kasihan

6)    Melakukan prinsip resolusi Berpikir berbasis rasa peduli (care-based thinking)

7)    Investigasi opsi trilema memberikan nilai dengan catatan mengerjakan tugas pengganti kehadiran yang dapat dikerjakan dirumah dan dapat dibantu anggota keluarga lainnya

8)    Buat keputusan menolong murid tersebut atas dasar belas kasihan dengan cara memberikan nilai dengan catatan mengerjakan tugas pengganti kehadiran yang dapat dikerjakan di rumah dan dapat dibantu anggota keluarga lainnya

9)    Lihat lagi keputusan dan refleksikan berpegang teguh pada peraturan itu penting, tetapi kita juga harus mempertimbangkan aspek kemanusiaan dan kepedulian

No comments:

Post a Comment

          Kode Modul Ajar   ING.E.10.1.5 Nama Penyusun/Institusi/Tahun   Tri Andari Setyan...