Sunday, November 28, 2021

Jurnal Refleksi Minggu ke 5 Calon Guru Penggerak

 Jurnal Refleksi Minggu Ke-5 
Tri Andari Setyaningrum
CGP Angkatan 4. Kelas 04.093 No. 1552


 Model 4C ⟮Connection, challenge, concept, change⟯.


Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison pada tahun 2011. Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:


Connection : Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?
Challenge : Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?
Concept : Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
Change : Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?


    Pembelajaran dengan sesi instruktur yang disampaikan oleh ibu Fadilla Mutiarawati dengan materi elaborasi pemahaman nilai dan peran guru penggerak , memberikan saya pengalaman belajar mengelaborasi materi yang diperoleh secara mandiri dan diskusi kelompok dengan pengalaman dan pendapat instruktur. Saya bisa membuat keterkaian antara materi-materi yang telah saya pelajari, pengalaman selama ini, dan pandangan ke depan. Dalam menyusun aksi nyata, saya mendapat gambaran aksi-aksi yang perlu dilakukan dan perbaikan aksi yang telah dilakukan selama ini.
    Secara umum, semua ide, materi, dan pendapat dari narasumber tidak berbeda dari praktik yang selama ini saya lakukan di sekolah saya. Perbedaan hanya terdapat pada teknis kegiatan dan kondisi sekolah . Misalnya, dalam memunculkan kepemimpinan murid. Ada ide menggunakan kotak saran yang dikelola oleh murid. Hal yang saya lakukan berbeda, yaitu membiasakan murid berpendapat di kelas maupun dalam organisasi. Hal ini bukanlah sesuatu yang bertentangan, tetapi bisa menjadi saling menguatkan.
    Saya mendapat banyak ide dari diskusi bersama rekan CGP dan PP, pemaparan fasilitator, maupun materi dari instruktur. Peran guru penggerak yang selama ini sudah saya jalankan dapat lebih dikuatkan dengan nilai-nilai guru penggerak sehingga dapat memfasilitasi murid agar merdeka belajar. Saya juga menghubungkan nilai dan peran guru penggerak dengan visi guru penggerak yang baru saya pelajari, yaitu membuat gambaran murid dan sekolah yang diidamkan guna mewujudkan profil pelajar Pancasila serta mencapai pembelajaran yang berkualitas.
    Setelah mempelajari materi, berdiskusi, dan menyimak pemaparan fasilitator dan instruktur, saya akan melakukan perubahan, dimulai dari diri sendiri. Perubahan yang saya bisa lakukan adalah meningkatkan kompetensi diri secara mandiri maupun kolaboratif. Pembelajaran yang saya lakukan akan lebih berpihak pada murid, menyenangkan, menarik dan bermanfaat bagi kehidupannya. Saya juga akan menggerakkan rekan guru untuk melakukan perubahan pembelajaran di kelas secara inovatif, berbagi pengalaman dengan rekan guru, dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah siswa. Dalam pembelajaran, saya juga akan membiasakan murid mengambil keputusan, memimpin diskusi, dan menyampaikan pendapat. Saya berusaha lebih mengaktifkan lagi kegiatan di  komunitas guru, seperti  PGRI, dan MGMP agar dapat saling berkontribusi dan berbagi pengalaman. Pembelajaran selama ini telah mengubah pandangan/visi saya mengenai murid dan sekolah yang saya idamkan.


Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-5 yang saya susun. Semoga bermanfaat.


 

Jurnal Refleksi Minggu ke-6, Model 4F

Tri Andari Setyaningrum

CGP Angkatan 4.,04.093.1552

Jurnal ke 6 ini saya menggunakan model 4F.

Facts (Peristiwa)

 Kegiatan pada minggu ke-6 ini di awali dengan kegiatan  Eksplorasi Konsep secara mandiri. Ketika pembelajaran ini, CGP diajak untuk mengeksplorasi paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016). Pendekatan IA memiliki daya dorong yang sangat luar biasa untuj menggali impian individu masing -masing dan komunitas dan mentranformasikan melalui tindakan, yaitu visi yang diimpikan. CGP mempelajari IA lebih dalam sebagai salah satu model manajemen perubahan di sekolah dan mencoba menerapkannya melalui tahapan BAGJA (Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana, Atur Eksekusi).

Setelah eksplorasi konsep secara mandiri, kegiatan dilanjutkan  berdiskusi dalam LMS tentang bagaimana Mengelola Perubahan Positif dalam melakukan langkah-langkah kecil mewujudkan visi murid impian yang telah dibahas pada pembelajaran sebelumnya. Pada kegiatan ini CGP saling memberikan komentar atau tanggapan terhadap pendapat CGP lain melalui LMS.

Pada hari ketiga saya berdiskusi dengan bimbingan fasilitator mengenai pemetaan kekuatan yang dimiliki untuk mewujudkan visi murid impian. CGP dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana setiap kelompok membuat materi tentang pemetaan setiap aset/kekuatan yang dimiliki baik dari dalam maupun di luar diri. Presentasi dilakukan pada hari keempat. Setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, ada yang bertugas sebagai moderator, notulen, presenter, penanya dan masing -masing CGP saling bertukar ide, saling melengkapi dan menyempurnakan sehingga menjadi pemetaan kekuatan yang hebat. Dan setiap anggota juga menampilkan hasil pemikirannya tentang aset/kekuatan yang dimiliki, peran serta manfaat dari masing-masing aset tersebut dalam bentuk gallery walk.disini teman - teman CGP saling memberi komentar. Hasil diskusi maupun pemetaan kekuatan masing-masing anggota kelompok kemudian dikirim ke galeri walk dalam bentuk JPG.

Hari kelima dilanjutkan kembali dengan refleksi terbimbing asinkron. Setiap CGP diminta untuk mengungkapkan kembali hal apa yang didapatkan selama berdiskusi tentang peta kekuatan, termasuk semua kendala serta hal apa yang masih perlu diperbaiki lagi dalam upaya pemetaan kekuatan. Seperti peristiwa apa yang ada pada saat diskusi, perasaan apa yang muncul saat proses pembelajaran, pembelajaran apa yang diperoleh melalui peta kekuatan dan strategi apa yang digunakan untuk melakukan perubahan.

Saya merasa sangat senang saat harus menggali semua aset kekuatan yang dimiliki. Mengetahui ternyata begitu banyak faktor yang bisa saya gali keberadaannya dan perannya dalam mendukung usaha saya mewujudkan visi siswa impian.

 

Feeling (Perasaan)

Selama kegiatan berlangsung saya dapat merasakan semangat yang ada dalam dada dan tak pernah putus untuk terus memberikan yang terbaik. Setiap modul dan setiap tahapan selalu menampilkan materi yang baru bagi saya, yang belum saya pernah baca sebelumnya. Itu membuat saya benar-benar merasa sangat tertarik untuk selalu membaca setiap wacana dan menonton setiap video yang ditayangkan, sejak awal hingga tuntas dengan detail.

Saat mengetahui bahwa ternyata begitu banyak aset yang saya miliki dengan masing-masing kekuatan serta perannya yang siap mendukung upaya dalam mewujudkan impian saya tentang murid di masa depan, rasanya seperti mendapatkan sebuah kekuatan baru. Saya harus mampu memanfaatkan dan menjalin kerja sama dengan semua aset ini. Baik itu pihak yang berada di dalam sekolah, di lingkungan sekitar sekoolah (orang tua dan masyarakat), maupun dengan pihak instansi terkait.

Finding (Pembelajaran)

Pada akhir minggu ini kami di ajak untuk membuat demonstrasi kontekstual tentang pemetaan kekuatan dari tempat sekolah dimana kita mengabdi. Banyak hal yang dapat saya peroleh dari pembelajaran sebelumnya dan dari diskusi Bersama teman sesame CGP, karena kita saling mengisi, bertukar informasi, melengkapi untuk mewujudkan pemetaak kekuatan dalam mencapai merdeka belajar.

Demikian refleksi jurnal ke 6 saya susun, semoga bermanfaat.

Saturday, November 13, 2021

REFLEKSI JURNAL MINGGU KE EMPAT TRI ANDARI SETYANINGRUM, S.Pd.,M.Pd

 

REFLEKSI JURNAL MINGGU KE EMPAT

TRI ANDARI SETYANINGRUM, S.Pd.,M.Pd

KELAS 04.093 NOMOR 1552

 

Pada penulisan Jurnal Minggu ke empat ini saya menggunakan Model 9 yaitu Gaya Round Robin.

Selama sepekan ini saya mempelajari tentang 1.2.a.3 Mulai dari diri – Nilai dan Peran Guru Penggerak, 1.2.a.4 Eksplorasi Konsep – Nilai dan Peran Guru Penggerak, 1.2.a.4.1 Eksplorasi Konsep – Diskusi Mandiri, 1.2.a.5 Ruang Kolaborasi Nilai – Nilai dan Peran Guru Penggerak – Diskusi Mandiri, 1.2.a.5.1 Ruang Kolaborasi Nilai dan Peran Guru Penggerak – Presentasi, 1.2.a.5.2 Ruang Kolaborasi – Unggah tugas Nilai dan Peran Guru Penggerak, 1.2.a.6 Refleksi terbimbing – Nilai dan peran Guru Penggerak, 1.2.a.7 Demonstrasi Konstekstual – Nilai dan Peran Guru Penggerak.




Semua yang saya lakukan dalam sepekan ini sangat menarik, banyak sekali pengetahuan dan pengalaman saya peroleh. Terutama saat berada di ruang kolaborasi dimana Bersama dengan rekan CGP kami berdiskusi mengenai pengalaman pembelajaran di sekolah masing – masing yang berkaitan dengan Nilai – Nilai dan Peran Guru Penggerak. Hal yang sangat saya kuasai dalam minggu ini adalah tentang Profil Pelajar Pancasila, Nilai dan Peran Guru Penggerak.

Profil Pelajar Pancasila

Pelajar Pancasila merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan mempunyai karakter sesuai nilai-nilai Pancasila. Pelajar Pancasila terbangun oleh enam dimensi, yaitu: 

  1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia;
  2. Mandiri; 
  3. Bergotong-royong;
  4. Berkebinekaan global;
  5. Bernalar kritis; dan
  6. Kreatif. 

Semua dimensi ini harus dilihat sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Jika satu dimensi tidak ada, maka profil ini akan menjadi tidak bermakna. 


 Untuk mewujudkan Profil Pelajar Pancasila, diperlukan peran guru untuk menuntun anak serta menumbuhkan berbagai karakter/nilai pelajar Pancasila. Peran guru yang pertama adalah mengenali dan menjalankan profil ini terlebih dahulu. Ketika seorang guru sudah mencoba menjalankan profil ini, maka akan lebih mudah bagi siswa untuk mengikutinya.

Peran Guru Penggerak

Terdapat 4 kompetensi guru penggerak, yaitu:

  1. mengembangkan diri dan orang lain
  2. memimpin pembelajaran
  3. memimpin manajemen sekolah
  4. memimpin pengembangan sekolah

Guru penggerak juga mempunyai peran yang merupakan ringkasan dari 4 kompetensi guru penggerak. Terdapat 5 peran guru penggerak, yaitu:

  1. Menjadi pemimpin pembelajaran: Guru Penggerak diharapkan dapat berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada siswa, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang siswa.
  2. Menggerakkan Komunitas Praktisi: Seorang Guru Penggerak harus berpartisipasi aktif dalam membuat komunitas belajar bagi para rekan guru, baik di sekolah maupun di wilayahnya.
  3. Menjadi Coach bagi guru lain terkait pengembangan pembelajaran di sekolah: Seorang Guru Penggerak harus mampu mendeteksi aspek-aspek yang dapat ditingkatkan dari rekan sejawatnya, mampu merefleksikan hasil pengalamannya sendiri serta guru lain untuk dijadikan poin peningkatan untuk pembelajaran, dan dapat memantau perkembangan dari rekan guru lain tersebut.
  4. Mendorong kolaborasi antar guru: seorang guru penggerak membuka ruang diskusi positif dan kolaborasi antara guru dan pemangku kepentingan di dalam dan di luar sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
  5. Mewujudkan kepemimpinan murid: Seorang guru pengerak membantu para siswa untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi siswa untuk belajar, dan mendidik karakter siswa di sekolah.

Nilai-Nilai Guru Penggerak

Adapun nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak, yaitu: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.

1. Mandiri

Mandiri berarti seorang Guru Penggerak  selalu dapat mendorong dirinya sendiri untuk melakukan aksi serta mengambil tanggung jawab atas segala hal yang terjadi pada dirinya.

Guru Penggerak yang mandiri, artinya guru tersebut dapat memunculkan motivasi dalam dirinya sendiri untuk membuat perubahan baik untuk lingkungan sekitarnya ataupun pada dirinya sendiri. Seorang guru penggerak termotivasi untuk mengembangkan dirinya tanpa menunggu pelatihan atau ditugaskan oleh dinas atau sekolah.

Ada 2 hal yang dapat dilakukan untuk menguatkan nilai mandiri pada guru penggerak, yaitu:

  • Menentukan tujuan perubahan yang ingin dicapai dan dampak dari pencapaian tersebut
  • Merayakan keberhasilan dari setiap capaian, sehingga termotivasi untuk mencapai tujuan berikutnya.

2. Reflektif

Reflektif artinya seorang Guru Penggerak selalu dapat merefleksikan dan memaknai pengalaman yang terjadi di sekelilingnya, baik yang terjadi pada dirinya sendiri maupun pihak lain. 

Seorang Guru Penggerak yang mempunyai nilai reflektif mau membuka diri terhadap pengalaman yang baru dilaluinya, kemudian melakukan evaluasi terhadap hal yang sudah baik, serta hal yang perlu dikembangkan.

 

Profil Pelajar Pancasila, Nilai dan Peran Guru Penggerak sangat saya kuasai karena materi ini sangat menarik dan penting untuk di terapkan di sekolah saya mengajar. Dan sebenarnya seorang guru wajib memiliki nilai – nilai mandiri, reflektif, inovatif, kolaboratif dan berpihak pada murid serta menjalankan perannya sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, berkolaborasi antar guru, melakukan coach dengan guru lain dan mewujudkan kepemimpinan murid. Dengan guru memiliki nilai dan melakukan perannya maka profil pelajar Pancasila akan terwujud dan otomatis akan meningkatkan kualitas karakter dan pembelajaran.

Hal yang belum terlalu saya kuasai adalah mendorong kolaborasi antar guru. Jujur saya agak kesulitan saat mengajak kerja sama dengan guru lain baik dalam berbagi mengenai metode pengajaran atau membahas tentang kemajuan siswa. Hal yang saya lakukan akhirnya adalah saling berdiskusi dengan guru guru MGPM di sekolah saya tentang materi, soal dan Teknik pembelajaran.

Hal yang masih membingungkan bagi saya dalam pembelajaran kali ini adalah bagaimana mendorong berkolaborasi dengan rekan sejawat di sekolah saya untuk mewujudkan pembelajaran yang bertujuan pada Profil Pelajar Pancasila

 

Friday, November 5, 2021

1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak Tri Andari Setyaningrum

 

1.2.a.7. Demonstrasi Konstektual - Nilai dan Peran Guru Penggerak

Oleh

Tri Andari Setyaningrum

SMA Negeri 7 Surakarta

CGP Angkatan 4 kelas 04.093 Nomer 1552

 

  1. Guru Penggerak seperti apakah saya?
    • Guru yang mampu menjalankan tugas dan pekerjaan secara bertanggung jawab
    • Guru yang penuh semangat dan mandiri tidak tergantung dengan orang lain.
    • Guru yang humble dan senantiasa menghargai guru orang lain dan siswa seperti mereka apa adanya.
    • Guru yang cenderung memahami bahwa siswa bukanlah kertas putih yang dapat ditulisi oleh guru, namun siswa adalah bagaikan kertas putih yang sudah ada tulisan tipis dimana kita sebagai guru tinggal menebalkan dan menambahkan.
    • Guru yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembelajaran yang berpihak pada siswa sesuai dengan minat dan potensi dari masing- masing siswa.
    • Guru yang selalu meng update diri untuk terus berkembang dan meningkatkan kompetensi dan kapasitas diri.
    • Guru yang selalu dapat bercermin diri dan mengevaluasi diri tentang apa yang sudah dilakukan dan melakukan perbaikan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.
    • Guru yang dapat berkolaborasi dengan warga sekolah baik siswa, guru lain, kepala sekolah maupun orang tua siswa untuk untuk mewujudkan pembelajaran yang mendukung profil pelajar Pancasila.
    • Guru yang selalu berpartisipasi aktif dengan komunitas guru baik disekolah maupun di luar sekolah melalui MGMP dan PGRI dan menggerakkan untuk mengadakan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat demi kemajuan Pendidikan.
    • Guru yang selalu mendorong dan mengajak teman sejawat untuk terus berkarya di dunia Pendidikan.
  1.  Nilai-nilai apa yang saya kuasai di masa depan?

Nilai – nilai apa yang harus saya kuasai di masa depan adalah :

    • Menguasai nilai kemandirian dengan berawal melakukan perubahan dari diri sendiri dengan meningkatkan kapasitas dan potensi diri melalui pelatihan – pelatihan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran.
    • Selalu melakukan evaluasi diri dan bercermin diri terkait dengan kompetensi dan pembelajaran yang sudah saya lakukan dan meminta umpan balik dari teman sejawat berupa saran, nasehat, tanggapan serta masukan untuk kemajuan pembelajaran dan tumbuh kembang siswa.
    • Menjadi guru yang kreatif dan inovatif tidak sekedar melakukan namun terus berkarya dan menginspirasi siswa sehingga dapat menyesuaikan karakteristik siswa dan memberikan kebermaknaan pengalaman belajar bagi siswa.
    • Menguasai nilai kolaboratif dengan bekerja sama melibatkan orang tua siswa dan komunitas sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah dan menumbuhkan pememimpinan siswa dalam merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran yang berpihak pada siswa.
    • Menguasai untuk senantiasa melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa dengan mengembangkan minat dan potensi siswa sesuai dengan kemampuannya masing – masing serta memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengikuti pembelajaran sesuai dengan cara dan gaya belajar mereka.
    • Mampu mengembangkan diri sendiri dan mengembangkan orang lain dengan
    • Sebagai guru penggerak saya harus dapat menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan mmomunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru serta mewujudkan kepemimpinan siswa.

  1. Mengapa nilai-nilai tersebut penting untuk saya?

Nilai – nilai dan peran sebagai seorang guru penggerak sangat penting untuk saya karena untuk mewujudkan merdeka belajar yang menitik beratkan pada  Profil Pelajar Pancasila yang tertuang pada butir – putir Pancasila. Dengan memiliki nilai Kemandirian pada diri kita akan membuat diri kita semangat dalam mengembangkan diri dan otomatis semangat itu akan menular pada orang lain. Sebagai seorang guru kita dapat merdeka menentukan model dan kegiatan pembelajaran kita tanpa intervensi dari orang lain serta kita dapat berinovasi disetiap pembelajaran yang kita lakukan. Dengan terus ber refleksi maka strategi, Teknik, metode serta media yang akan kita gunakan dalam pembelajaran akan selalu mengalami perbaikan secara terus menerus hingga mendapatkan hasil yang terbaik dari seluruh prose yang sudah dilakukan. Menjadi pribadi yang humble yang mampu berkolaborasi dengan guru, kepala sekolah, siswa dan orang tua siswa untuk membangun suasana pembelajaran yang menyenangkan dan menarik. Dengan adanyanya kerja sama yang baik maka proses pembelajaran akan berjalan dengan baik. Pembelajaran yang berpihak pada siswa sangatlah penting. Dengan kita mengenak karakter siswa satu persatu maka kita akan dapat memberikan pembelajaran yang tepat dan sesuai untuk mereka. Siswa akan berkembang sesuai dengan potensi yang mereka miliki dan sebagai seorang guru hanya menjembatani, menuntun dan mendorong siswa untuk berkembang sesuai dengan jati dirinya lebih baik.

 

1.2.a.6. REFLEKSI TERBIMBING NILAI-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK

Oleh

Tri Andari setyaningrum

SMA Negeri 7 Surakarta

CGP Angkatan 4 kelas 04.093 Nomor 1552

 

1.     Apa saja nilai diri saya? (yang terdapat pada bagian mulai dari diri).

Nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak, yaitu: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Nilai yang ada pada diri saya adalah mandiri, inovatif dan reflektif. Sejak kecil saya dituntut untuk mandiri mulai dari mencari sekolah SMP, SMA dan kuliah, bahkan saat untuk memutuskan menikah ketika masih kuliah. Kehidupan di masa kecil yang memaksa saya untuk hidup mandiri dan memutuskan untuk melangkah menuju masa depan. Ayah saya hanya berpesan, hidup itu milik kita sendiri, baik dan buruk kita yang akan menuainya kelak. Mau baik atau buruk itu pilihan, tinggal kita memilih yang mana untuk hidup kita. Hal ini yang memotivasi saya untuk selalu berpikir dan merencanakan apa yang akan saya lakukan. Perjalanan hidup saya mengajarkan untuk selalu merefleksi diri, saya belajar dari pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain, dari setiap peristiwa yang terjadi adalah learning by doing, dengan memaklumi setiap yang saya lakukan dan introspeksi dari dari setiap tindakan membuat saya terus belajar dan belajar dan permasalahan yang sama belum tentu solusi yang sama  yang tepat untuk diambil. Menghadapi setiap peristiwa dengan tersenyum dan tertawa maka Langkah menjalani hidup akan terasa ringan. Membentuk diri dan mencintai diri kita terlebih dahulu adalah senjata awal untuk kita dapat melangkah tegap untuk dapat mencintai orang lain, dengan kita mencintai orang lain maka kita juga akan mudah menggerakkan orang lain. Terbiasa mandiri dan merefleksi diri secara tidak langsung Hasrat ber inovasi muncul, karena dengan learning by doing mencoba berbagai inovasi akhirnya akan terperoleh bermacam macal hasil.

 

2.     Apa yang saya rasakan setelah mengetahui nilai dari Guru Penggerak? Jelaskan!

Adapun nilai-nilai yang harus dimiliki oleh seorang guru penggerak, yaitu: Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Dengan memiliki nilai mandiri, reflektif dan inovatif dalam diri, maka saya yakin dan percaya bahwa menjadi seorang guru awalnya adalah harus mencintai profesi kita sebagai guru, dengan mencintai diri sendiri sebagai guru maka kita akan melangkah dengan Bahagia, melakukan perubahan diri dengan inisiatif sendiri, senantiasa merefleksi diri sendiri dan merubah tingkah laku yang baik menjadi sebuah kebiasaan.Hal ini akan menjadikan kita sebagai guru menjadi kuat dan mampu menghadapi tantangan pendidikan Mencoba hal-hal baru dan berkolaboratif dengan teman sejawat, kepala sekolah dan orang tua murid menjadi perilaku yang memotivasi saya untuk melakukan pembelajaran yang berpusat pada murid, aktif, efektif, inovatif, kreatif, dan menyenangkan.

 

3.     Apa saja nilai diri Guru Penggerak yang sudah saya miliki sekarang? 

Guru penggerak yang baik adalah yang memiliki semua nilai diri Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid. Guru yang bernilai adalah guru yang dapat menjadi teladan bagi siswa – siswa nya. Nilai guru penggerak yang sudah saya miliki sekarang adalah mandiri, refleksi dan inovatif. Sebagai seorang guru saya berkewajiban untuk terus meningkatkan kapasitas diri dengan pengembangan diri baik dari dalam maupun dari luar. Dengan mengikuti diklat secara mandiri tanpa harus disuruh dan menjadikan sebagai suatu kebutuhan bagi diri sendiri untuk meningkatkan kompetensi diri karena dengan diri yang terus berkembang maka akan mudah bagi kita berbagi dengan siswa – siswa kita. Dalam satu tahun saya membuat target berapa pelatihan dan berapa karya untuk membuat saya terus bergerak. Berkolaborasi dengan teman sejawat untuk pengembangan pembelajaran dan berefleksi di setiap akhir kegiatan pengajaran yang dilakukan dan terus memperbaiki di setiap kekurangan maka akan memberikan manfaat yang besar bagi siswa – siswa kita. Melalui inovatif yang terus dilakukan akan memudahkan kita untuk merefleksikan apa yang sudah kita kerjakan dan menghasilkan komponen yang tepat yang dapat kita berikan ke siswa kita. Melakukan penelitian Tindakan kelas dengan strategi, metode atau media yang kita lakukan.

 

4.   Diantara nilai-nilai yang sudah saya pelajari, nilai apa yang saya rasa perlu saya kuatkan? jelaskan!

Diantara nilai-nilai yang sudah saya pelajari, yang harus saya kuatkan adalah nilai kolaboratid dan nilai pembelajaran pada siswa. Pada masa pandemic covid-19, perlu sekali adanya kolaborasi antara guru, siswa dan orang tua demi terwujudnya tujuan pembelajaran karena dengan adanya kolaborasi yang baik makan akan menciptakan kerja sama yang baik. Kerja sama, saling melengkapi dan memberikan kontribusi sesuai dengan kapasitas, batasan dan ranah masing-masing maka diharapkan tercipta kenyamanan dan semangat siswa dalam belajar walaupun hanya di rumah dan jarak jauh, sehingga hal ini menjadi modal utama untuk mewujudkan kesuksesan bersama. Selama ini di dalam pembelajaran masih jarang ditanyakan bagaimana pandangan anak terkait suatu hal atau pembelajaran yang bagaimana yang diinginkan oleh anak. Pembelajaran cenderung menganggap siswa adalah kertas kosong dan guru yang memberikan warna dan tulisan sesuai kemauan guru. Sikap guru memaksa murid tanpa bertanya sesuai dengan kesiapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Namun, seyogyanya seorang guru memberi kebebasan  kepada murid untuk membangun sendiri pengetahuannya dan mengkonstruksi sendiri pemahamannya dalam materi.

 

5.      Apa yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang Guru Penggerak?

Guru penggerak mempunyai 5 peran yaitu: Menjadi pemimpin pembelajaran, Menggerakkan Komunitas Praktisi, Menjadi Coach bagi guru lain, Mendorong kolaborasi antar guru, Mewujudkan kepemimpinan murid. Yang saya rasakan setelah mengetahui peran dari seorang guru Penggerak adalah merasa bersyukur, senang dan bangga karena di beri kesempatan untuk mengetahui dan belajar serta dapat berbagi dengan orang lain sebuah kebaikan untuk transformasi pendidikan. Selain itu saya memiliki semangat yang kuat untuk selalu berinovasi untuk mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada siswa. Semakin semangat untuk terus bergerak memperbaiki diri, meningkatkan kapasitas diri dan kompetensi diri.

 

6.  Apa yang bisa saya lakukan (khusus untuk diri saya) untuk menguatkan peran dan nilai Guru Penggerak?

Yang dapat saya lakukan untuk menguatkan peran dan nilai guru penggerak adalah:

  • Dengan terus meng up date pengetahuan dan wawasan baik tentang materi pembelaran, strategi atau metode pengajaran, diklat- diklat pengembangan diri dan peningkatan mutu pendidikan yang berpihak pada siswa.
  • Meningkatkan komitmen untuk terus berkarya, berinovasi dan bergerak dengan membuat rancangan dalam satu tahun dan mencapai target tersebut.
  • Aktif dalam kegiatan-kegiatan MGMP berkolaborasi untuk terus mengembangkan dan mencapai tujuan pendidikan.
  • Aktif melakukan perubahan-perubahan dalam berinovasi dan berani mengambil resiko, membangun ruang kolaborasi dengan teman-teman guru/ rekan sejawat yang lain, memperbanyak berdikusi dan merefleksi diri agar kita mampu berinovasi, memperbanyak belajar membangun kemampuan sehingga mampu merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan diri, memotivasi diri dan melakukan evaluasi.

7.   Apa yang akan menghambat saya dalam memperkuat peran dan nilai Guru Penggerak dalam diri saya?

Yang akan menghambat saya dalam memperkuat peran dan nilai guru penggerak adalah kurangnya dukungan dari Kepala Sekolah dan guru- guru yang lain di sekolah serta dukungan dari orang tua siswa dalam mewujudkan merdeka belajar. Banyaknya tugas tambahan di sekolah yang sedikit nya mempengaruhi dalam membagi waktu.

          Kode Modul Ajar   ING.E.10.1.5 Nama Penyusun/Institusi/Tahun   Tri Andari Setyan...