Model 4C ⟮Connection, challenge, concept, change⟯.
Model ini dikembangkan oleh Ritchhart, Church dan Morrison pada tahun 2011. Model ini cocok untuk digunakan dalam merefleksikan materi pembelajaran. Ada beberapa pertanyaan kunci yang menjadi panduan dalam membuat refleksi model ini, yaitu:
Connection : Apa keterkaitan materi yang didapat dengan peran Anda sebagai Calon Guru Penggerak?
Challenge : Adakah ide, materi atau pendapat dari narasumber yang berbeda dari praktik yang Anda jalankan selama ini?
Concept : Ceritakan konsep-konsep utama yang Anda pelajari dan menurut Anda penting untuk terus dibawa selama menjadi Calon Guru Penggerak atau bahkan setelah menjadi Guru Penggerak?
Change : Apa perubahan dalam diri Anda yang ingin Anda lakukan setelah mendapatkan materi pada hari ini?
Pembelajaran dengan sesi instruktur yang disampaikan oleh ibu Fadilla Mutiarawati dengan materi elaborasi pemahaman nilai dan peran guru penggerak , memberikan saya pengalaman belajar mengelaborasi materi yang diperoleh secara mandiri dan diskusi kelompok dengan pengalaman dan pendapat instruktur. Saya bisa membuat keterkaian antara materi-materi yang telah saya pelajari, pengalaman selama ini, dan pandangan ke depan. Dalam menyusun aksi nyata, saya mendapat gambaran aksi-aksi yang perlu dilakukan dan perbaikan aksi yang telah dilakukan selama ini.
Secara umum, semua ide, materi, dan pendapat dari narasumber tidak berbeda dari praktik yang selama ini saya lakukan di sekolah saya. Perbedaan hanya terdapat pada teknis kegiatan dan kondisi sekolah . Misalnya, dalam memunculkan kepemimpinan murid. Ada ide menggunakan kotak saran yang dikelola oleh murid. Hal yang saya lakukan berbeda, yaitu membiasakan murid berpendapat di kelas maupun dalam organisasi. Hal ini bukanlah sesuatu yang bertentangan, tetapi bisa menjadi saling menguatkan.
Saya mendapat banyak ide dari diskusi bersama rekan CGP dan PP, pemaparan fasilitator, maupun materi dari instruktur. Peran guru penggerak yang selama ini sudah saya jalankan dapat lebih dikuatkan dengan nilai-nilai guru penggerak sehingga dapat memfasilitasi murid agar merdeka belajar. Saya juga menghubungkan nilai dan peran guru penggerak dengan visi guru penggerak yang baru saya pelajari, yaitu membuat gambaran murid dan sekolah yang diidamkan guna mewujudkan profil pelajar Pancasila serta mencapai pembelajaran yang berkualitas.
Setelah mempelajari materi, berdiskusi, dan menyimak pemaparan fasilitator dan instruktur, saya akan melakukan perubahan, dimulai dari diri sendiri. Perubahan yang saya bisa lakukan adalah meningkatkan kompetensi diri secara mandiri maupun kolaboratif. Pembelajaran yang saya lakukan akan lebih berpihak pada murid, menyenangkan, menarik dan bermanfaat bagi kehidupannya. Saya juga akan menggerakkan rekan guru untuk melakukan perubahan pembelajaran di kelas secara inovatif, berbagi pengalaman dengan rekan guru, dan berkolaborasi dalam menyelesaikan masalah siswa. Dalam pembelajaran, saya juga akan membiasakan murid mengambil keputusan, memimpin diskusi, dan menyampaikan pendapat. Saya berusaha lebih mengaktifkan lagi kegiatan di komunitas guru, seperti PGRI, dan MGMP agar dapat saling berkontribusi dan berbagi pengalaman. Pembelajaran selama ini telah mengubah pandangan/visi saya mengenai murid dan sekolah yang saya idamkan.
Demikian Jurnal Refleksi Minggu Ke-5 yang saya susun. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment