Jurnal Refleksi Minggu ke 17
Tri Andari
Setyaningrum
CGP Angkatan
4_SMA Negeri 7 Surakarta
Pada minggu ke
17 ini saya mencoba menggunakan model Model 8: Model Driscoll Model ini diadaptasi dari refleksi yang
digunakan pada praktik klinis (Driscoll & Teh, 2001). Model yang dikenal
dengan Model “What?” ini pada dasarnya terdiri dari 3 bagian, namun dapat
dikembangkan dengan berbagai variasi bergantung pada pertanyaan detail yang
dipilih.
1. WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang
terjadi)
2. SO WHAT? (Analisis dari peristiwa yang
terjadi)
3.
NOW WHAT?
(Tindak lanjut dari peristiwa yang terjadi)
Berikut jurnal
refleksi yang saya susun minggu ini.
1. WHAT? (Deskripsi dari peristiwa yang
terjadi)
Pada minggu ini setelah mengikuti tes awal modul 3
tentang pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah kemudian dilanjutkan
ke modul 3.1 tentang Pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. Adapun
materi yang saya pelajari adalah:
a.
Nilai – nilai kebajikan
universal
b.
Perbedaan antara
dilemma etika dan bujukan moral
c.
Emoat paradigma
dilemma etika
d.
Prinsip dilemma
etika
e.
Konsep pengambilan
dan pengujian keputusan.
2. SO WHAT? (Analisis dari peristiwa yang
terjadi)
Dari materi yang saya pelajari pada modul
3 akan saya ceritakan satu persatu.
a.
Nilai – nilai kebajikan
universal
Sekolah merupakan sebuah institusi moral yang
dirancang untuk membentuk karakter warganya. Sekolah mempunyai pemimpin yang
akan menghadapi sebuah situasi sulit dalam mengambil keputusan yang banyak
mengandung dilema secara etika dan konflik antara nilai-nilai universal yang
sama-sama benar. Keputusan yang diambil akan menjadi refleksi nilai-nilai yang
dijunjung tinggi oleh sekolah dan menjadi rujukan bagi seluruh warga sekolah.
Nilai-nilai kebajikan universal seperti Keadilan,
Tanggung Jawab, Kejujuran, Bersyukur, Lurus Hati, Berprinsip, Integritas, Kasih
Sayang, Rajin, Komitmen, Percaya Diri, Kesabaran, dan masih banyak lagi.
Nilai-nilai kebajikan menurut IBO Primary
Years Program (PYP), yaitu:
·
Toleransi
·
Rasa Hormat
·
Integritas
·
Mandiri
·
Menghargai
·
Antusias
·
Empati
·
Keingintahuan
·
Kreativitas
·
Kerja sama
·
Percaya Diri
·
Komitmen
Nilai-nilai kebajikan menurut Sembilan Pilar
Karakter Indonesian Heritage Foundation (IHF), yaitu:
·
Cinta Tuhan
dan segenap ciptaanNYA
·
Kemandirian
dan Tanggung jawab
·
Kejujuran
(Amanah), Diplomatis
·
Hormat dan
Santun
·
Dermawan, Suka
Menolong dan Gotong Royong
·
Percaya Diri,
Kreatif dan Pekerja Keras
·
Kepemimpinan
dan Keadilan
·
Baik dan
Rendah Hati
·
Toleransi,
Kedamaian dan Kesatuan
Nilai-nilai kebajikan menurut Petunjuk Seumur
Hidup dan Keterampilan Hidup (LIfelong Guidelines and Life Skills),
yaitu:
Keterampilan Hidup:
·
Dapat
dipercaya
·
Lurus Hati
·
Pendengar yang
Aktif
·
Tidak
Merendahkan Orang Lain
·
Memberikan
yang Terbaik dari Diri
Petunjuk Hidup:
·
Peduli
·
Penalaran
·
Bekerja sama
·
Keberanian
·
Keingintahuan
·
Usaha
·
Keluwesan/Fleksibilitas
·
Berorganisasi
·
Kesabaran
·
Keteguhan hati
·
Kehormatan
·
Memiliki Rasa
humor
·
Berinisiatif
·
Integritas
·
Pemecahan
Masalah
·
Sumber
pengetahuan
·
Tanggung jawab
·
Persahabatan
Nilai-nilai kebajikan menurut The Seven
Essential Virtues (dari Building Moral Intelligence, Michele
Borba), yaitu:
·
Empati
·
Suara Hati
·
Kontrol Diri
·
Rasa Hormat
·
Kebaikan
·
Toleransi
·
Keadilan
b.
Perbedaan antara
dilema etika dan bujukan moral
v Dilema Etika (Benar vs
Benar) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus memilih
antara dua pilihan yang secara moral benar, tetapi bertentangan.
v Bujukan moral (Benar vs
Salah) merupakan situasi yang terjadi ketika seseorang harus membuat
keputusan antara benar atau salah.
c.
Empat paradigma
dilema etika
Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan
ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih
sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab
dan penghargaan akan hidup.
Ada 4 kategori dilema etika, yaitu:
1)
Individu lawan
masyarakat (individual vs community)
2)
Rasa keadilan
lawan rasa kasihan (justice vs mercy)
3)
Kebenaran
lawan kesetiaan (truth vs loyalty)
4)
Jangka pendek
lawan jangka panjang (short term vs long term)
d.
Prinsip dilema
etika
Terdapat 3 prinsip dilema etika, yaitu:
1)
Saya lakukan
karena itu yang terbaik untuk kebanyakan orang (Berpikir Berbasis Hasil
AKhir/End-Based Thinking).
2)
Ikuti prinsip
atau aturan-aturan yang telah ditetapkan (Berpikir Berbasis
Peraturan/Rule-Based Thinking)
3)
Memutuskan
sesuatu dengan pemikiran apa yang anda harapkan orang lain lakukan terhadap
anda (Berpikir Berbasis rasa peduli/Care-Based Thinking)
e.
Konsep pengambilan
dan pengujian keputusan.
Dalam mengambil keputusan pada situasi dilema etika
atau bujukan moral, maka dapat melakukan 9 langkah berikut.
1.
Mengenali
nilai-nilai yang bertentangan
2.
Menentukan
siapa yang terlibat dalam situasi tersebut
3.
Kumpulkan
fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut
4.
Pengujian
benar atau salah dengan uji legal, uji regulasi, uji intuisi/perasaan, uji
publikasi, dan uji panutan.
5.
Pengujian
paradigma benar lawan benar (gunakan 4 paradigma)
6.
Melakukan
prinsip resolusi (gunakan 3 prinsip)
7.
Investigasi
opsi trilema (pilihan keputusan yang lain)
8.
Buat keputusan
9.
Lihat lagi
keputusan dan refleksikan
3. NOW WHAT? (Tindak lanjut dari peristiwa
yang terjadi)
Setelah mempelajari materi CGP diberikan kasus 1/2/3/4 dan dapat memilih
kemudian dipraktekkan dengan teman sejawab, menganalisa pendapat teman dan dibandingkan
dengan pendapat CGP. Kemudian menentukan dari kasus yang dipilih termasuk
paradigma yang mana, prinsip yang mana dan sekaligus menentukan Langkah – Langkah
pengambilan keputusan berdasarkan 9 langkah yang sudah di pelajari. Kedepannya dengan
semakin sering berlatih akan dapat mengambil keputusan yang tepat, tidak
merugikan satu sama lain atau di kenal sebagai win -win solution.
No comments:
Post a Comment