JURNAL REFLEKSI MINGGU KE 11
TRI ANDARI SETYANINGRUM
CGP ANGKATAN 4_ SMA NEGERI 7
Pada Minggu ke 11 ini saya akan menyampaikan jurnal refleksi dari hasil
kegiatan selama satu minggu ini. Jurnal refleksi minggu an ini saya tulis
sebagai jurnal yang merupakan media untuk mendokumentasikan gagasan,
perasaan,ide, pengalaman dan praktik baik yang sudah saya terapkan di sekolah
saya. Model refleksi yang saya gunakan adalah model yang kedua : Description,
Examination and Articulation of Learning (DEAL). Model ini dikembangkan oleh Ash
dan Clyton (2009).
DESCRIPTION : Deskripsikan pengalaman yang dialami dengan menceritakan unsur 5W1H (apa,
siapa, di mana, kapan, mengapa, bagaimana);
Pada
pembelajaran yang saya ikuti di minggu ini adalah:
a.
Elaborasi
Pemahaman materi- 2.1.a.8
Materi tentang Pembelajaran Berdiferensiasi
disampaikan oleh Narasumber ibu Amalia Jiandara pada hari Senin 21 Februari
2022 yang dilakukan secara Vicon dengan judul Elaborasi Pemahaman – Modul 2.1.
kegiatan vicon ini dilakukan pada pukul 15.30 – 17.30. dan link google meet
dapat diakses melalui LMS dengan menekan tombol enter the room pada kegiatan
2.1.a.8.1 Elaborarasi Pemahaman – Modul 2.1. Materinya sangat menarik dan
penyampaian dari Narasumber yang sangat komunikatif membuat lebih mudah untuk
dipahami. Mulai dari ice breaking, kemudian pertanyaan pemantik, penjelasan
tentang pembelajaran berdiferensiasi, kebutuhan belajar murid baik itu kesiapan
belajar, minat belajar maupun profil belajar murid. Selain itu Penilaian
formatif dan sumatif juga dijelaskan secara terperinci.
b.
Koneksi Antar
Materi- 2.1.a.9
Pada koneksi antar materi ini, kita sebagai calon
guru penggerak diharapkan mengaitkan pembelajaran berdiferensiasi dengan materi
– materi yang ada di modul sebelumnya. Mengaitkan antara Pembelajaran
berdiferensiasi dengan filosofi KHD, Nilai dan Peran guru penggerak, budaya
positif dan BAGJA. Menariknya saya harus membaca Kembali modul sebelumnya
kemudian menarik kesimpulan hubungan antara pembelajaran berdiferensiasi dengan
filosofi KHD, Nilai dan Peran guru penggerak, budaya positif dan BAGJA, membuat
sebuah koneksi antar materi dari semua materi yang sudah diperoleh.
c. Aksi Nyata
- Pembelajaran Berdiferensiasi
- Membuat
rancangan aksi nyata yang akan dilakukan
- Membuat
rencana pembelajaran berdiferensiasi menyesuaikannya dengan pemetaan profil
murid.
- Melakukan
konsultasi dengan Kepala Sekolah
- Melakukan
koordinasi dengan rekan guru lain
- Melakukan
koordinasi dengan pengajar praktik
- Melakukan aksi
nyata dengan siswa
- Membuat
dokumentasi kegiatan aksi nyata
EXAMINATION: Analisis pengalaman tersebut
dengan membandingkannya terhadap tujuan/rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Apa itu
Pembelajaran Berdiferensiasi? Pembelejaran berdiferensiasi adalah pembelajaran
yang didalamnya terdapat serangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis
oleh guru agar mampu mengakomodir seluruh kebutuhan murid yang berbeda di dalam
kelas atau di lingkungan sekolah. Untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi
di kelas ada Langkah – Langkah yang harus dilakukan yaitu:
1.
Menentukan tujuan pembelajaran
2.
Memetakan kebutuhan belajar murid
3.
Menentukan strategi pembelajaran yang
tepat bagi murid
4.
Menciptkan lingkungan belajar yang aman,
nyaman dan bersahabat
5.
Mempersiapkan assessment
Pembelajaran
berdiferensiasi dapat mewujudkan pembelajaran yang berpihakpada murid yang
mencerminkan profil pelajar Pancasila. Hal ini karena setiap murid itu unik dan
memiliki kodratnya masing – masing sehingga pembelajaran berdiferensiasi dapat
menjadi solusi agar murid dengan minat dan potensi yang dimiliki dapat memiliki
kesempatan untuk belajar. Selain itu guru yang memiliki Nilai dan peran sebagai
guru penggerak dapat menuntun murid dalam pembelajaran berdiferensiasi menuju
merdeka belajar.
Selain
itu guru penggerak pun berusaha maksimal untuk menanamkan dan membiasakan
budaya positif dengan memulai memposisikan control guru sebagai menejer yang
mengelola kelas dengan baik dengan diawali pembuatan kesepakatan kelas.
Kesepakatan kelas yang dibuat dan ditandantangi oleh seluruh warga kelas
melalui paradigma perubahan yang menggunakan kekuatan yang dimiliki dan
menggunakan pendekatan tahapan BAGJA. Untuk lebih merealkan, maka disusunlah
sebuah perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian yang mengintegrasikan
pembelajaran berdiferensiasi dengan dimulai membuat pemetaan kebutuhan peserta
didik yang meliputi minat, profil dan kesiapan belajar peserta didik dengan
tetapi memperhatikan tiga strategi diferensiasi meliputi strategi konten,
proses dan produk. Deskripsi di atas semuanya bermuara di merdeka belajar yang
menjadi filosofi perubahan dan metode pembelajaran.
ARTICULATION
OF LEARNING: Jelaskan hal yang dipelajari dan rencana untuk perbaikan di masa
mendatang.
Setelah
melakukan pembelajaran hari ini, yang saya lakukan berikutnya adalah:
1.
Menerapkan
Rencana Pembelajaran Berdiferensiasi kepada murid di sekolah saya.
2. Membuat RPP
dimulai dengan konsultasi dengan Kepala Sekolah, berbagi pengalaman dengan
rekan sejawat, serta menerapkannya dalam pembelajaran di kelas.
3. Dengan Rencana
Pembelajaran Berdiferensiasi dapat menyesuaikan proses pembelajaran di kelas
untuk memenuhi kebutuhan belajar individu di mana dalam pembelajaran ini
tujuannya untuk mengarahkan siswa sesuai dengan kesiapan belajar, minat belajar
dan profil belajar murid yang berbeda-beda.
4. Menentukan strategi
pembelajaran berdiferensiasi baik itu diferensiasi konten, diferensiasi proses
dan diferensiasi produk.
5. Menyiapkan lingkungan
belajar yang aman, nyaman kolaboratif dan bersahabat sehingga pembelajaran
dapat berjalan dengan baik.
6.
Mempersiapkan form
penilaian baik itu penilaian formatif maupun sumatif sehingga memudahkan untuk
mengukur tingkat keberhasilan belajar murid.