Saturday, March 26, 2022

 

Jurnal Minggu ke 15

Tri Andari Setyaningrum

CGP Angkatan 4_ SMA Negeri 7 Surakarta

 

Pada Jurnal Minggu ke 15 ini saya mencoba menggunakan model:

Refleksi Model 6 (5R): Reporting, Responding, Relating, Reasoning, Recontructing 

Reporting

Alhamdulillah minggu ini setelah aksi nyata penerapan pembelajaran berdiferensiasi dan kompetensi sosial emosional, CGP melangkah menuju materi modul 2.3 tentang Coaching. Awal mula membaca materi mulai dari diri sendiri CGP mendapatkan quisioner yang harus diisi terkait pengalaman di sekolah dalam mengatasi permasalahan yang pernah dihadapi saat mengajar di sekolah. Berlanjut di eksplorasi konsep mandiri, CGP mendapatkan tambahan materi terkait definisi coaching, perbedaan antara coaching, mentoring dan konseling serta langkah langkah yang dapat diambil dalam proses coaching yang sesuai dengan model TIRTA.






Responding

Terkait dengan materi coaching ini, sungguh sangat bermanfaat bagi saya pribadi sebagai seorang guru, yang menghadapi berbagai karakter dan permasalahan dari anak didik. Pengetahuan akan langkah langkah coaching sedikit membuka dan menambah wawasan saya dalam pelaksanaan coaching. Menurut Grant (1999) : “coaching merupakan sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee. Menurut Whitmore (2003) coaching merupakan kunci pembuka potensi seseorang untuk memaksimalkan kinerjanya, dimana coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar dari pada mengajarinya. Sedangkan International Coach Federation (ICF) mendifinisikan coaching sebagai bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan professional. Dari pengertian-pengertian di atas, maka ada beberapa prinsip teknik coaching, yaitu:

Ø  fokus pada solusi dan berorientasi pada hasil;

Ø  solusi yang diberikan sistematis;

Ø  choaching harus dapat memberikan fasilitas untuk meningkatkan performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari choachee;

Ø  coaching dapat membuka potensi dari seseorang untuk menyelesaikan masalahnya sendiri dan memaksimalkan kinerjanya

Ø  coaching membantu seseorang belajar bukan mengajari

Ø  hubungan antara coach dan coachee bersifat kemitraan

Ø  seorang coach bisa siapa saja tidak harus seorang yang ahli atau berpengalaman

 

Pada minggu ini CGP diajak untuk berlatih melakukan coaching dengan diberikan 3 kasus dimana kita diajak untuk bermain peran sebagai seorang Coach, coachee dan pengamat secara bergantian melalui ruang kolaborasi. Kemudian kami mempresentasikan hasil dari praktik kelompok kami yang sudah direkam dan meminta saran dari teman- teman CGP yang lain.

Relating

Dalam proses coaching murid diberikan kebebasan dan guru dapat memberikan tuntunan melalui pertanyaan-pertanyaan reflektif agar kekuatan yang dimiliki oleh murid dapat tumbuh. Sebagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa tujuan pendidikan adalah menuntun tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya.

Salah satu penerapan pinsip-prinsip coaching di sekolah yang dapat dilakukan oleh guru agar murid memiliki kemandirian dalam mencari jawaban dari permasalahan pembelajaran dalam suatu materi, maka hendaknya guru memberikan berbagai alternatif kepada mereka untuk menggunakan media, sumber belajar, dan  cara apa yang ingin mereka gunakan sesuai dengan minat, kebutuhan belajar, dan profil belajar murid.

Reasoning 

Coaching menjadi proses yang sangat penting dilakukan di sekolah terutama dengan diluncurkannya program merdeka belajar, di mana program ini membuat murid menjadi lebih merdeka dalam belajar sehingga murid dapat memaksimalkan potensi yag dimiliki. Dari pertanyaan-pertanyaan reflektif yang mendalam akan membuat murid lebih berpikir secara kritis dan mendalam yang akhirnya mereka dapat menemukan potensi yang ada di dalam diri dan kemudian mengembangkan potensi tersebut. Setiap murid memiliki potensi yang berbeda, untuk mengembangkan potensi tersebut, merupakan tanggung jawab seorang guru yang dapat dilakukan dengan proses coachingCoaching merupakan alat untuk dapat memaksimalkan potensi murid, sehingga seorang guru hendaknya memiliki keterampilan coaching diantaranya adalah keterampilan berkomunikasi. Selain keterampilan berkomunikasi, International Coach Federation (ICF) memberikan acuan mengenai empat kelompok kompetensi dasar bagi seorang coach yaitu :

1.      Keterampilan membangun dasar proses coaching

2.      Keterampilan membangun hubungan baik

3.      Keterampilan berkomunikasi

4.      Keterampilan memfasilitasi pembelajaran

 

Salah satu model coaching adalah TIRTA yang dikembangkan dari model coaching GROW yang dikenal sangat luas dan telah diaplikasikan. GROW kepanjangan dari Goal, Reality, Options, dan Will. Model TIRTA dikembangkan dengan semangat merdeka belajar yang menuntut guru untuk memiliki keterampilan coaching. TIRTA kepanjangan dari Tujuan, Identifikasi, Rencana Aksi, dan Tanggung jawab. Dari segi Bahasa TIRTA berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir, jadi apabila diibaratkan murid adalah air maka biarkan mereka merdeka dan mengalir lepas sedangkan guru bertugas menjaga air tersebut tetap mengalir tanpa sumbatan-sumbatan yang dapat menghambat potensi mereka dengan keterampilan coaching yang dimiliki oleh guru.

Recontructing

Setelah mendapat pengetahuan dan wawasan tentang coaching, saya menjadi sedikit lebih memahami apa perbedaan coaching, konseling dan juga mentoring. Saya ingin lebih memperdalam ilmu dan keterampilan ini sebagai kompetensi yang mendukung profesi saya sebagai guru dengan menerapkan model coaching TIRTA (Tindakan, Identifikasi, Rencana Aksi dan Tanggung Jawab) pada setiap permasalahan murid sehingga saya dapat membantu murid untuk menggali potensi yang ada di dalam diri dan mendorong mereka untuk terus berkembang sesuai dengan potensi tersebut. Untuk kedepannya saya akan terus berlatih menggali pertanyaan – pertanyaan yang reflektif dengan mempraktikkan model TIRTA ini.

 

No comments:

Post a Comment

          Kode Modul Ajar   ING.E.10.1.5 Nama Penyusun/Institusi/Tahun   Tri Andari Setyan...